Selama beberapa bulan terakhir ini, saya mengamati beberapa orang yang sedang membangun bisnis. Ada beberapa orang yang membangun bisnisnya dengan mulus. Ada beberapa orang yang bersusah payah di awal namun berikutnya menuai hasil. Dan tentunya ada juga beberapa orang yang mengalami kegagalan. Sepanjang pengamatan itu, akhirnya saya menemukan ternyata dalam membangun bisnis, ada 4 “nasib” yang terjadi:
Pertama, BANYAK MODAL, MISKIN IDE
Biasanya ini adalah tipe orang-orang dari keluarga kaya yang sudah “kelebihan” uang. Namun sayangnya, saya banyak sekali berjumpa dengan orang-orang yang berlimpah modal namun selalu gagal membangun bisnis, atau kalau toh bisnisnya berjalan, hanya sekedar berjalan karena ditopang oleh kekuatan modal yang tangguh. Rata-rata orang di golongan ini memilih untuk bekerjasama dengan orang-orang kreatif yang tidak punya modal. Memang ini langkah yang efektif, namun Anda harus sadar, bahwa jika Anda tidak mau belajar mengembangkan diri, suatu saat Anda akan ditinggalkan.
Jika Anda berada di golongan ini, seharusnya Anda bersyukur karena sebenarnya Anda sudah memiliki 50% yang dibutuhkan untuk menjadi berhasil dalam dunia bisnis. Bagi Anda yang berada di golongan ini, Anda harus mulai mengembangkan diri dan melakukan banyak pembelajaran. Musuh utama yang banyak menghantui orang-orang golongan ini adalah KEMALASAN karena mereka sudah terbiasa dengan segala sesuatu yang mudah dan tidak perlu bersusah payah mendapatkan sesuatu. Itu sebabnya, pikiran mereka tidak terlatih untuk kreatif dan memunculkan ide-ide. Karenanya, pembelajaran menjadi hal yang urgent!
Kedua, BANYAK IDE, MISKIN MODAL
Inilah orang-orang berkemampuan dan memiliki banyak ide brilian namun terbatas dengan minimnya dana dan modal. Saya sudah berjumpa dengan banyak sekali orang-orang seperti ini. Bahkan saya sendiri tergolong di dalam kelompok ini. Namun, puluhan cerita sukses juga sudah membuktikan bahwa minimnya modal bukanlah alasan untuk melejit tinggi. Saya sendiri juga sudah mengalaminya. Kuncinya pada KEULETAN dan semangat PANTANG MENYERAH! Ide-ide kreatif adalah modal yang sangat langka! Asalkan kita selalu yakin dengan diri-sendiri dan tidak berhenti berusaha, kita akan bertemu dengan jalan kesuksesan!
Ketiga, BANYAK IDE, BANYAK MODAL
Wow! Berbahagialah Anda jika Anda berada di golongan ini, karena saya banyak juga berjumpa dengan orang yang sukses sejak muda karena selain berasal dari background yang kaya dan cukup modal, ia juga kreatif dan punya banyak ide bisnis brilian. Hanya saja, jangan berpikir jika Anda di golongan ini maka kesuksesan sudah pasti di tangan Anda, karena ternyata tidak sedikit juga orang di golongan ini yang gagal. Mengapa? KETIDAKTAHUAN dan KESOMBONGAN menjadi penghambatnya. Ketidaktahuan diakibatkan oleh kurangnya pengalaman dan ketidakmauan untuk belajar. Sedangkan KESOMBONGAN mengakibatkan sikap “sok tahu” dan menganggap remeh. Merasa sudah bisa dan memiliki segalanya. Berhati-hatilah dengan kedua mentalitas ini.
Keempat, MISKIN IDE, MISKIN MODAL
Ah… jangan sampai kita ada di golongan ini ya? Namun, sepanjang pengamatan saya, sebenarnya golongan ini hampir-hampir tidak pernah saya jumpai. Karena sepertinya Tuhan itu adil. Dia tidak mungkin membiarkan kita berada dalam kondisi tidak punya modal maupun tidak punya ide! Justru yang kebanyakan saya jumpai adalah golongan kedua, banyak ide tapi minim modal. Namun, jika Anda masih tetap merasa di golongan keempat ini, maka jangan-jangan Anda tidak sadar bahwa selama ini ada potensi-potensi yang Tuhan taruh dalam diri Anda yang itu bisa menjadi modal sukses Anda. Saya merasa bahwa sebenarnya golongan keempat ini adalah golongan “semu” yang diciptakan sendiri oleh orang-orang yang putus asa dan merasa tidak berkemampuan apa-apa. Sebenarnya golongan in tidak benar-benar ada, hanya saja justru kebanyakan orang menyatakan diri miskin ide dan miskin modal demi membenarkan diri dan membela diri bahwa memang sudah nasibnya untuk gagal.
Nah, bagaimana dengan Anda? Berada di golongan manakah Anda? Dan apakah Anda punya pengalaman pribadi berkenaan dengan 4 “nasib” ini?
Josua Iwan Wahyudi
Indonesia EQ Master Trainer