Berapa kali Anda batal melakukan sesuatu yang penting hanya karena sedang “nggak mood”?
Kalau Anda gemar membaca buku mengenai EQ (kecerdasan Emosi0, mengikuti seminar EQ, training EQ, atau workshop EQ. Intinya, jika Anda adalah EQ mania, mungkin Anda sudah memahami bahwa 80% perilaku kita sebenarnya dikendalikan oleh perasaan-perasaan yang bergentayangan di hati kita.
Itu sebabnya, konon orang yang memiliki tingkat EQ yang bagus adalah mereka yangmampu mengarahkan perasaan-perasaan di dalam hati untuk menjadi lebih produktif. Menjadi orang yang dikendalikan oleh mood jelas sekali menunjukkan bahwa “jurus” EQ Anda belum cukup kuat untuk menghadapi (bahkan) mood Anda sendiri!
Meski terlihat mirip, emosi dan mood memiliki karakteristik yang berbeda.
Emosi adalah sebuah luapan perasaan yang muncul dengan intensitas kuat dan biasanya hanya bersifat temporer. Sementara, mood adalah perasaan yang menjadi “ekor” atau muncul mengikuti setelah si emosi hilang. Contoh, Anda dikageti oleh teman Anda. Emosi yang muncul adalah kaget, atau bisa juga takut. Tapi setelah kaget dan takut itu hilang, ada perasaan gelisah atau kesal atau malas yang “mengekor” dan menjadi mood Anda.
Mood biasanya bersifat lebih tahan lama dan umumnya, mood lebih banyak mempengaruhi keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan Anda.
Sayangnya, kebanyakan EQ trainer dan training EQ maupun buku EQ selama ini banyak berfokus pada bagaimana mengelola dan mengatur emosi tapi sedikit melupakan bagaimana mengatur mood kita. Padahal, mood jelas sekali lebih “menantang” untuk dikelola dan lebih kuat dalam mengendalikan kualitas dan produktifitas hidup seseorang. Saya sendiri dalam kelas workshop EQ bahkan memberikan 1 sesi khusus mengenai Mood Management.
.
.
Sebenarnya, untuk melakukan mood management ada 2 jalur yang bisa dilakukan. Jalur pertama adalah jalur langsung yang berfungsi untuk langsung menginterupsi mood Anda saat itu juga. Sedangkan jalur kedua adalah jalur tak langsung yang mempengaruhi mood Anda tanpa Anda sadari dan hasilnya berupa perubahan perlahan-lahan. Keduanya harus kita kuasai, namun akan sangat panjang dan lebar menjelaskan semuanya dalam artikel ini. Saya anjurkan Anda mengikuti kelas training EQ saya.
Berikut ini adalah 5 hal sederhana yang bisa Anda lakukan mulai sekarang untuk memperbaiki mood Anda dan menciptakan kondisi mood yang produktif secara permanen.
.
1. Apa Referensi Masa Lalu Anda?
Banyak sekali orang yang tidak sadar bahwa pola mood mereka sangat terpengaruhi oleh apa isi rekaman referensi masa lalu di dalam pikiran mereka. Semua informasi dan pengalaman masa lalu turut membentuk pola-pola mood kita. Itu sebabnya orang yang belum membereskan masa lalunya yang penuh dengan hal negatif akan cenderung memiliki mood yanga tak produktif, atau cenderung memiliki mood yang tak stabil.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Mulailah mengisi memori Anda dengan rekaman-rekaman yang positif. Membaca buku, nonton film, dan membicarakan hal-hal yang baik akan menolong memperbaiki mood kita secara permanen. Ini memang usaha yang perlahan namun hasilnya pasti. Anda tak bisa membaca 10 halaman buku dan berharap langsung berada di wilayah mood yang produktif terus-menerus. Tetapi jika Anda membaca 10 halaman buku yang positif setiap hari selama setahun, kemungkinan pola mood Anda akan mulai berubah!
.
2. Bagaimana dengan Pola kesehatan Anda?
Bukanlah rahasia lagi, semua trainer EQ dan orang yang belajar EQ tahu bahwa kondisi fisik sangat mempengaruhi perasaan seseorang. Itu sebabnya orang yang sedang lapar, ngantuk, kelelahan, atau bahkan sakit, biasanya kondisi perasaannya tak menentu dan mudah sekali terpicu menjadi emosional. Dengan demikian, untuk menjaga mood kita sering berada di zona produktif, maka menjaga pola makan, pola istrirahat, dan pola olah raga menjadi sangat penting.
.
3. Music is very important!
Musik adalah bahasa bawah sadar yang sangat kuat. Musik dengan cepat bisa melewati titik kritis dan mempengaruhi mood kita. Itu sebabnya membiarkan diri Anda mendengarkan musik yang tidak memberdayakan bisa mempengaruhi kondisi mood Anda. Mulai sekarang, aturlah mood Anda dengan sengaja menyiapkan lagu-lagu yang bisa membuat Anda bersemangat di sepanjang perjalanan Anda atau ketika Anda bekerja. Meskipun ini tampak sepele, namun sungguh memberikan hasil yang siginifikan.
.
4. Waspadai Kondisi Ruangan
Sebagai orang yang pernah belajar arsitektur, saya benar-benar paham bahwa setiap manusia mudah terpengaruh perasaannya oleh kondisi sebuah ruangan. Peletakkan dan pengaturan interior sebuah ruangan sangat menentukan mood para penghuni di dalamnya. Itu sebabnya desainer yang pandai tahu betul bagaimana memadukan warna dan meletakkan barang agar tercipta suasana dan mood yang diharapkan.
Tentu saja Anda tak perlu merombak ruang kerja Anda. Yang bisa Anda lakukan adalah rapikan dan buatlah menjadi teratur. Survey dengan absolut menyatakan bahwa ruangan yang berantakan membuat seseorang lebih malah bekerja, lebih sulit berpikir, dan lebih tidak produktif ketimbang ruang kerja yang rapi, bersih, dan teratur. Ruang kotor dan berantakan akan membuat mood Anda juga ikut berantakan.
.
5. Siapa Teman Bergaul Anda?
para pakar EQ juga setuju bahwa perasaan adalah sesuatu yang menular. Bahkan pakar EQ juga setuju bahwa perasaan memiliki energi yang teradiasikan ke sekitar kita. Jika Anda sering bergaul dengan oarang-orang yang moodnya tak produktif, maka Anda akan cenderung “tertular” pola-pola mood mereka. Begitu pula sebaliknya, jika orang-orang di sekitar Anda memiliki mood yang sehat dan produktif, Anda akan cenderung tertular menjadi sehat dan produktif juga.
Jadi, cara termudah untuk mengubah mood Anda adalah, segera tinggalkan orang yang moodnya tidak produktif dan segeralah temui rekan-rekanmu yang memiliki energi positif dan luangkanlah waktu bersama mereka sejenak, biasanya itu bisa memperbaiki mood kita sampai level netral.
.
article by
JOSUA IWAN WAHYUDI
Master Trainer EQ Indonesia
International Certified EQ Practitioner from Six Seconds USA
follow him @josuawahyudi